Sabtu, 07 Juli 2012

Sejarah, Visi, dan Misi SMA Negeri 1 Situraja (Smantura)


SEJARAH SMA NEGERI 1 SITURAJA (SMANTURA)

(LOGO SMANTURA)
          Pada tahun 1976 di Kecamatan Situraja telah ada sekolah lanjutan pertama, yaitu SMP 1 di ibu kota kecamatan Situraja, SMP Negeri 2 di desa Cisitu, dan Tsanawiyah Negeri 2 di desa Cijati. Pada waktu itu masyarakat Situraja telah merasakan kebutuhan adanya sekolah lanjutan atas di Situraja.
          Pada awal tahun 1976 masyarakat Situraja mendengar bahwa untuk propinsi Jawa Barat pemerintah pusat akan memberikan dua unit sekolah baru yaitu SPG Negeri dan unit Baru SMA Negeri, yang kemudian bias ditempatkan di kabupaten Garut, Sumedang, Indramayu, atau Ciamis.
          Masyarakat Situraja menginginkan agar unit SMA Negeri dapat didirikan di Situraja. Oleh karena itu masyarakat segera membentuk Panitia Usaha Berdirinya SMA Negeri Situraja.Bupati Sumedang pada waktu itu Bapak Drs. Sofyan Iskandar, menghendaki agar Unit Baru SMa Negeri didirikan di Kota Sumedang, karena pada waktu itu hanya ada satu SMA Negeri di kota Sumedang dan satu SMPP Negeri di Cimalaka.
          Panitia tersebut di atas segera mengirimkan utusan ke Bandung menghadap Bapak Kepala BAgian Perencanaan Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat yang pada waktu itu Bapak Drs. Edi Suwadi, untuk mengemukakan keinginan masyarakat Situraja.
          Bapak Kepala Bagian Perencanaan menyetujui hal itu, dengan beberapa syarat diantaranya:
Adanya calon siswa kelas 1 untuk 3 (tiga) kelas, dengan perkiraan tidak akan menurun untuk tahun – tahun berikutnya, dan tersedianya tanah yang akan dibebaskan dengan biaya pemerintah, luas ± 1 Ha, dan dengan kemungkinan adanya bahan perluasan di kemudian hari, tidak akan menimbulkan masalah, serta memenuhi syarat – syarat pendidikan.
          Panitia segera melakukan penjajakan calon siswa, dengan mendatangi SMP Negeri 1, SMP Negeri, dan Tsanawiyah Negeri Situraja yang ternyata peminatnya cukup banyak hingga melebihi tiga kelas.
          Panitia juga segera mencari tanah yang sekiranya memenuhi persyaratan. Dari beberapa lokasi didapat, maka terpilih tanah yang beralokasi di ibu kota kecamatan, sebelah barat lapangan sepak bola Tanuwijaya, luas 10.100 m2 (1 Ha lebih). Pemilik – pemilik tanah itu berdomisili di Situraja, di Bogor, dan di Jakarta. Panitia segera mendatangi mereka dengan hasil bahwa mereka setuju tanahnya dibebaskan untuk SMA Negeri Situraja. Panitia segera mengirimkan lagi utusan ke Bagian Perencanaan, melaporkan bahwa persyaratan telah disiapkan. Petugas dari Bandung dating di Situraja untuk mengadakan pengecekkan hal tersebut. Tak lama kemudian terbitlan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tertanggal 1 April 1976 yang menetapkan dibukanya Unit Baru SMA Negeri Situraja.
          Bupati Sumedang memanggil Panitia beserta Camat Situraja (Bapak Abas Wiriasaputra) untuk diinterogasi mengenai usaha – usaha Panitia karena bertentangan dengan kehendak beliau. Setelah disodorkan SK Menteri Pendidikan tersebut di atas, barulah beliau mengijinkan dan merestui berdirinya SMA Negeri unit baru itu di Situraja. Namun demikian, beliau mengajukan syarat adanya surat pernyataan dari Kepala SMU Negeri Sumedangdan Kepala SMPP Negeri Cimalaka, bahwa mereka itu tidak berkeberatan dengan dibukanya SMA Negeri unit baru di Situraja (Pada waktu itu Kepala SMA Negeri Sumedang Bapak Kosam Erawan dan Bapak Kepala SMP Negeri Cimalaka Bapak Soetarno). Setelah menghadap kedua Kepala Sekolah tersebut, maka panitia berhasil mendapatkan surat pernyataan yang seperti dimintakan oleh Bupati Sumedang.
          Pada akhir tahun ajaran 1976/1977, setelah ujian akhir SMP dan perlulusannya maka dilakukan pendaftaran calon siswa kelas 1 baru untuk SMU Negeri Situraja, yang sementara di bawah pimpinan Kepala SMA Negeri Sumedang, yang pada waktu itu Bapak Drs. Enang Sukaya dengan Wakil beliau di Situraja yaitu Bapak Drs. R Hardjawinata. Calon siswa terdaftar ternyata melebihi untuk tiga kelas, namun yang diterima hanya untuk tiga kelas.
          Karena gedung SMA belum dibangun, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan petang hari menumpang sementara di gedung SMP Negeri 1 Situraja. Pada waktu itu di Situraja belum ada listrik apabila hari agak gelap, penerangan kelas dilakukan dengan memasang lampu patromak secukupnya. Oleh karena itu, SMA Negeri Situraja mendapat julukan “SMA Patromak”.
          Pada akhir tahun 1977 dilaksanakan pembebasan tanah dan pembangunan gedung sekolah (sebagian gedung dari yang sekarang ada), peralatan sekolah telah lengkap, maka dilakukan peresmian pemakaian gedung oleh Bupati Sumedang, Bapak Drs. Kustandi Abdurahman yang menggantikan Bapak Drs. Sopyan Iskandar.
          Dengan adanya kerjasama yang baik antar Kepala Sekolah/Guru dan orang tua siswa (POM/POMG/BP3), SMA Negeri Situraja tiap tahun tumbuh makin lama makin besar. Demikian riwayat singkat berdirinya SMA/SMU Negeri Situraja. (sumber: Buku Peringatan HUT Smuntura ke-24 tahun 2002)

Visi dan Misi SMA N 1 Situraja


VISI : 
1. Taat beragama
2. Unggul dalam prestasi
3. Peduli kebersihan/ kesehatan

MISI : 
1.  Mempertinggi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2.  Membina ahlak budi pekerti luhur
3.  Mewujudkan tercapainya mutu pendidikan
4.  Mewujudkan kebersihan lingkungan sekolah dan kesehatan pribadi masing-masing
5.  Mewujudkan pelayanan pendidikan terhadap masyarakat 

[Sumber]